FUNGSI
BAHASA
Pada
dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan
kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai
alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan
beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat
untuk melakukan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).
Derasnya
arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada perkembangan
dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan
budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa
Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan di bidang
politik, ekonomi, maupun komunikasi. . Konsep-konsep dan istilah baru di dalam
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara
tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia.
Menurut
Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak
dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur
budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai
akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan
sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat
berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa
sebagai prasarana berfikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam
menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa
merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa
secara umum dan secara khusus
A. Fungsi bahasa secara umum
-
Sebagai alat
untuk berkespresi
Contohnya; mampu menggungkapkan gambaran,maksud ,gagasan,
dan perasaan.
Melalui
bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di
dalam dada dan pikiran kita, sekurang-kurangnya dapat memaklimkan keberadaan
kita. Misalnya seperti seorang penulis buku, mereka akan menuangkan segala
seseuatu yang mereka pikirkan ke dalam sebuah tulisan tanpa memikirkan si
pembaca, mereka hanya berfokus pada keinginan mereka sendiri.
Sebenarnya
ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:
(1)
Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita;
(2)
Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
-
Sebagai alat
komunikasi
Sebagai
alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan
perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga.
Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan
masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Komunikasi merupakan akibat yang lebih
jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita
tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.
Pada
saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki
tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan
gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat
orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain.
Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli atau menanggapi hasil pemikiran
kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi
perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan
dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
Pada
saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga
mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual. Oleh karena
itu, seringkali kita mendengar istilah “bahasa yang komunikatif”. Misalnya,
kata makro hanya
dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih
mudah dimengerti oleh masyarakat umum..Dengan
kata lain, kata besar atau luas,dianggap lebih komunikatif karena bersifat
lebih umum. Sebaliknya, kata makro akan memberikan nuansa lain pada bahasa
kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau nuansa
tradisional.
- Alat untuk mengadakan imtegrasi dan adaptasi
sosial
Pada
saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih
bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita
hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita
akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan
menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati.
Dalam
mempelajari bahasa asing, kita juga berusaha mempelajari bagaimana cara
menggunakan bahasa tersebut. Misalnya, pada situasi apakah kita akan
menggunakan kata tertentu, kata manakah yang sopan dan tidak sopan. Jangan
sampai kita salah menggunakan tata cara berbahasa dalam budaya bahasa tersebut.
Dengan menguasai bahasa suatu bangsa, kita dengan mudah berbaur dan
menyesuaikan diri dengan bangsa tersebut.
- Sebagai alat kontrol sosial
Kontrol
sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat.
Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa.
Buku-buku pelajaran, buku-buku instruksi, ceramah agama (dakwah), orasi ilmiah
atau politik adalah contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Selain itu, kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di
televisi dan radio, iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan
salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu
merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh
pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu,
kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai
suatu hal.
Contoh
lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat
mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan
salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah
rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya,
rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan
secara lebih jelas dan tenang.
B. Fungsi bahasa secara khusus
-
Mengadakan
hubungan dalam pergaulan sehari-hari
Manusia
adalah mahkluk sosial yang tak akan pernah mungkin dapat terlepas dari hubungan
(komunikasi) dengan mahluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat
mempergunakan dialeg resmi (baku) atau dialeg santai (tidak menghiraukan
pemakaian bahasa resmi, biasanya saat berkomunikasi dengan teman).
-
Mewujudkan seni
(sastra)
Bahasa
yang dipakai untuk menyampaikan atau mengungkapkan perasaan melalui media seni,
misalnya puisi, syair, prosa,dll. Terkadang bahasa yang dipergunakan merupakan
bahasa yang memiliki makna artau arti denotasi atau memiliki makna yang
tersirat. Dalam hal ini, kita memerlukan pemahaman yang lebih mendalam agar
bisa mengetahui apa makna atau apa yang ingin disampaikan kepada kita.
-
Mempelajari
bahasa-bahasa kuno
Dengan
kita mempelajari bahasa-bahasa kuno ini, kita akan dapat mengetahui kejadian
atau peristiwa yang sudah di masa lampau, untuk mengantisipasi kejadian yang
mungkin atau dapat terjadi di masa yang akan datang, atau hanya sekedar
memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal, misalnya
saja untuk mengetahui keberadaan atau asal dari suatu budaya yang dapat
ditelusuri melalui naskah-naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
-
Mengeksploitasi
IPTEK
Dengan
jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, ditambah dengan akal dan
pikiran yang sudah diberikan Tuhan hanya kepada manusia, maka manusia akan
selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu akan didokumentasikan
supaya manusia lainnya juga dapat mempergnakannya dan melestarikannya demi
kebaikan manusia itu sendiri.
FUNGSI
BAHASA MENURUT PARA AHLI
Bahasa
merupakan bagian dari kehidupan masyarakat penuturnya. Bagi masyarakat
Indonesia, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi dalam kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Bahasa yang merupakan sistem lambang
bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya.
Berikut ini adalah fungsi bahasa menurut para ahli:
·
NEWMARK
(Dengan menggunakan teori BUHLER & JAKOBSON)
Menggolongkan fungsi bahasa menjadi:
- Fungsi ekspresif
- Fungsi informatif
- Fungsi Vokatif
- Fungsi estetik
- Fungsi Fatis
- Fungsi metalingual
·
DEL
HYMES & GUY COOK
Bahwa bahasa berfungsi sebagai:
- Kontekstual (situasi)
- Referensial (pesan)
- Emotif (penutur)
- Konatif/direktif ( Mitra tutur)
- Fatis (jalur)
- Puitis (bentuk pesan)
- Metalinguistik (aspek bahasa)
·
ERNAWATI.
W
Fungsi bahasa terdiri dari beberapa
fungsi sebagai berikut:
- Sebagai pemersatu
- Sebagai pemberi kekhasan
- Sebagai pembawa kewibawaan
- Sebagai kerangka acuan
·
KNELLER
Bahwa bahasa memiliki 3 fungsi, yaitu:
- Simbolik
- Emoti
- Afektif
·
HALLIDAY
Bahwa bahasa memiliki fungsi sebagai:
- Fungsi instrumental
- Fungsi regulatoris
- Fungsi interaksional
- Fungsi personal
- Fungsi heuristik
- Fungsi imajinatif
- Fungsi representasional
Daftar Pustaka
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/10/fungsi-bahasa-3/http://carapedia.com/fungsi_bahasa_menurut_para_ahli_info945.html